Perempuan yang mengaku masih single asal Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo ini mengungkapkan, keinginan mempunyai prestasi di bidang yang ia geluti selama ini, yakni dibidang pendidikan, merupakan salah satu upaya yang harus ia gapai. Agar selama ia mengabdi menjadi guru PAUD di salah satu sekolah swasta dikota Kraksaan selama 7 tahun tidak sia-sia.
“Saya ingin menjadi guru yang mempunyai prestasi. Setidaknya saya tidak memberikan harapan palsu pada orang-orang atas semua yang telah saya lakukan selama ini. Setidaknya saya harus punya karya sebagai bukti terhadap orang tua dan orang-orang yang telah mendidikku selama ini,”ungkap perempua kelahiran Probolinggo 04 Juni 1987 ini.
Liana panggilan akrabnya ini mengaku, dirinya telah menerapkan ilmunya sebagai tenaga pendidik, ia berharap agar mampu untuk membantu mencerdaskan anak Bangsa. Hal itu ia lakukan sebagaiman yang telah ia inginkan untuk menjadi seorang yang berprestasi, meski dirinya saat ini dengan gaji yang minim di sekolah tersebut.
“Hanya itu harapan saya, ingin mendalami ibadah serta prestasi yang ingin aku gapai, utamanya prestasi di dunia pendidikan. Yang bisa bermanfaat untuk anak didik saya di sekolah,”Ungkapnya
-------------------------------------------==========================------------------------------------
Meski dirinya saat ini aktif bekerja di Kantor Sekretariat Pemkab
Probolinggo, namun ia tetap tidak melepaskan kegemarannya sampai saat
ini. Dida mengaku, meski dirinya sebagai seorang perempuan, tapi motor
kesenangannya bukan selayaknya yang di kendarai seorang perempuan,
melainkan motor yang biasa di kendarai seorang pria yaitu Moge.
“Saya paling senang touring, bahkan saya sampai ke luar Daerah, ke
Bali, Djogja, Surabaya, Blitar, Banyuwangi, Jember dan Malang. Gak tau
kenapa kok malah saya suka banget touring,”sebut perempuan asal Desa
Pondok Kelor, Kecamatan Paiton ini.
Ia menuturkan, kalau dirinya lagi touring bisa-bisa dua hari
perjalanan.“Waktu pertama kali belajar motor saya langsung pakai motor
kopling, dan itupun langsung menempuh jarak jauh, meskipun dalam posisi
tahap belajar,”sebutnya.
Sejak tamat SMA dirinya mulai gemar mengendarai motor gede, yang jelas
motor yang biasanya di pakai seorang pria. Baginya, kulit lembut yang ia
miliki tidak takut dengan serangan sinar matahari yang mencekam, bahkan
debupun tidak ia hiraukan saat dirinya riding.”Semua itu tidak perlu
ditakuti karena kenikmatan menunggang motor melebihi segalanya,”ungkap
perempuan mungil ini..
-------------------------------------=============================-------------------------------------
Hiburan
adalah sesuatu yang dicari oleh siapapun untuk menghilangkan rasa jenuh
dan rasa bosan. Seperti apapun kondisinya, sebagai manusia pastinya
membutuhkan sebuah hiburan. Mega Diyah Kurniawati, adalah seorang
perempuan yang suka mencari hiburan untuk meghilangkan rasa
kejenuhannya. Namun baginya, hiburan yang dimaksud adalah kegemaraanya,
yaitu menari.
“Menari bagi saya adalah sesuatu ang mampu menghilangkan kejenuhan, ketika saya di jajah oleh masalah atau dijajah rasa bosa, maka dengan menari, semua itu akan hilang. Menari itu banyak macamnya, menari untuk mengembangkan skil, dan menari untuk menghibur diri meskipun tidak dipertontonkan kepada orang banyak,”kata perempuan asal Desa/Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo ini.
Dirinya mengaku, selain menari itu adalah hiburan, menari juga adalah sebuah bakat, dan itu adalah suatu keterampilan yang dikuasai secara alamiah atau natural. “Kita bisa melihatnya bagaimana menyerap atau menguasai keterampilan tertentu. Misalnya jika saat ini pernah secara khusus diajarkan menari. Namun bisa menguasainya dengan cepat dan mahir maka kita mungkin memiliki bakat dalam bidang ini,”sebutnya sambil tersenyum.
Perempuan yang masih mengaku single ini menuturkan, menhilangkan kejenuhan itu buakan hanya menari di atas panggung, akan tetapi dengan berlatih menari di rumah juga mampu menghilangkan kejenuhan.”Dengan menari sendiri bagi saya adalah berlatih,”katanya lagi.
Selain
itu lanjutnya, mengembangkan bakat memberikan stimulasi, atau
kesempatan bagi diri sendiri adalah suatu kebaikan untuk mencari dan
mengejar bakat seseorang. “Bagi saya pribadi, menari adalah sebuah bakat
yang mungkin saya miliki. Meski pekerjaan saya adalah tenaga pendidik,
namun kegiatan menari tidak bisa saya tinggalkan,”ucap perempuan yang
akrab di sapa Diyah ini.
0 komentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment