PENGURUS WILAYAH GERAKAN PEMUDA ANSOR
KAB. PROBOLINGGO KOTA KRAKSAAN
Sedikitnya 200 pemuda Ansor dari Pimpinan Cabang, Abak Cabang sampai Ranting, Gerakan Pemuda Ansor dari Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan, mengikuti lokakarya tentang “Deradikalisasi Agama” yang digelar Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jawa Timur.
Ketua PW GP Ansor Provinsi Jawa Timur H Rudi Tri Wahid mengungkapkan workshop De-Radikalisasi Agama ini bertujuan untuk memetakan radikalisme agama yang ada di Jawa Timur.
“Selain itu mengantisipasi adanya radikalisme agama. Workshop ini intinya bagaimana para pemuda Ansor bisa mengantisipasi adanya aliran-aliran yang bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” ungkapnya.
Sementara Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin mengatakan, radikalisasi agama merupakan tantangan dan ancaman bagi generasi muda, khususnya pemuda Ansor. Tetapi yang paling tampak sebenarnya adalah degradasi budaya yang menyerang pemuda saat ini seiring dengan perkembangan zaman.
“Dahulu jika seseorang sedang ada masalah dan merasa jenuh, biasanya orang itu langsung mengaji. Tetapi saat ini orang malah langsung lari ke hal yang negatif seperti karaoke. Hal inilah bentuk nyata degradasi budaya yang harus segera kita cari jalan keluarnya sebagai upaya penyelamatan generasi muda bangsa,” tuturnya.
“Kami akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PW GP Ansor Provinsi Jawa Timur. Kami juga siap berada di garda terdepan untuk melawan aliran-aliran yang ingin menghancurkan NU dan NKRI,
Sedangkan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena saat ini sangat banyak aliran-aliran yang sesat dan bahkan ada aliran yang memang akan menghancurkan NU dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
0 komentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment