Dana desa yang mulai dicairkan membuat Kejaksaan Agung (Kejagung) harus bekerja keras. Rencananya pada Hari Adhyaksa 22 Juli lusa, Kejagung akan meluncurkan program ayo kawal uang rakyat (AKUR). Program itu ditujukan agar penggunaan dana desa senilai kurang lebih Rp 1 miliar bisa tepat sasaran.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana menuturkan, pada Hari Adhyaksa atau hari jadi Kejagung tentunya ada program untuk memperbaiki kinerja lembaga yang dipimpin HM Prasetyo tersebut. "Salah satunya, tentu mengawal dana desa dengan program AKUR," jelasnya.
Program tersebut terbagi dalam dua perangkat, yakni pendampingan dan intelijen. Untuk perangkat pendampingan ini dikarenakan kemungkinan besar banyak kepala desa yang belum mengerti bagaimana penggunaan dana desa. "Apa yang boleh menggunakan dana desa dan apa yang tidak boleh," terangnya.
Secara umum, dana desa ini digunakan untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Dengan pendampingan ini, maka setiap kepala desa diharapkan mengetahui dan mampu mengalokasikan dana desa sesuai prosedur. "Sehingga, bisa menekan kemungkinan adanya kepala desa yang tidak sengaja menggunakan dana desa untuk bidang yang tidak sesuai ketentuan," paparnya.
Untuk perangkat intelijen, Kejagung akan meng-update data rekanan yang kredibel. Sehingga, kepala desa juga bisa mengetahui, mana rekanan yang bisa diajak kerjasama dan mana yang tidak bisa.
"Selain itu, Kejagung dengan Kejaksaan yang ada di daerah akan mengajak masyarakat untuk bisa ikut mengawasi penggunaan dana desa. Sehingga, bisa dicegah kemungkinan adanya kesengajaan menggunakan anggaran tidak sesuai ketentuan," jelasnya.
Dengan program AKUR ini, maka ditargetkan pelaksanaan pembangunan untuk percepatan penyerapan anggaran bisa dilakukan. Sehingga, kesejahteraan masyarakat juga bisa didorong. "Dengan begitu, Kejagung juga bisa dibilang meningkatkan kinerja untuk membela anak bangsa. Jadi, tidak hanya bekerja saat ada tindak pidana korupsi. Tapi, berusaha untuk mengantisipasinya," jelasnya.
Tony menjelaskan, program AKUR ini akan diluncurkan pada Hari Adhyaksa ke 55 pada 22 Juli 2015. Pada Hari Adhyaksa itu akan digelar juga upacara yang inspektur upacaranya langsung Presiden Jokowi. "Momentum ini juga sangat bersejarah, sebab terakhir kalau inspektur upacaranya presiden itu pada 11 tahun lalu. Saat itu Presidennya adalah Megawati," tegasnya.
Sebenarnya, saat Hari Adhyaksa itu ada dua program lain yang akan diluncurkan. Namun, sifatnya masih rahasia, sebab nanti akan diluncurkan sendiri oleh Jaksa Agung H M. Prasetyo. "Dua program lain tentunya akan menjadi kejutan," ujarnya saat dihubungi kemarin (19/7).
Sumber :
Share Fasilitator Page - SFP
Salam Kompak SFP
0 komentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment