Jumlah pelamar untuk petugas Sensus Ekonomi 2016 di wilayah Probolinggo tercatat lebih dari 1000 orang.
"Meski demikian, tidak sedikit diantara mereka berstatus sarjana strata 1 (S1) dan strata 2 (S2). Ini ada yang S2 ikut tes. Mungkin mereka ikut karena sekarang memang sulit untuk mencari kerja.
Benar saja, motivasi para peserta yang mulai hari ini, Selasa (2/2/2016) menjalani tes tulis dan wawancara pun beragam, dari mulai mencari kerja hingga ingin menambah pengalaman.
“Sesuai yang ada di website BPS sendiri kita akan dapat Rp2,300,00 - 3,000,000 kata muklas salah satu pelamar.
Mereka berharap dengan diterimanya menjadi petugas sensus ekonomi, selain akan memperoleh gaji, mereka juga berharap dapat pengalaman yang akan mereka gunakan untuk mencari kerja.
“Harapan saya ingin diterima sebagai petugas sensus ekonomi, bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Soalnya tidak susah hanya melatih ketelitian saja, ketelitian sensus. Wawancara bersifat kesiapan kita, ketersedian kita,” tambah pria yang memang asal kota kraksaan ini.
Berbeda dengan Abdul Wafi (32) menyatakan ikut melamar jadi petugas sensus ekonomi karena ingin memperoleh pengalaman.
“Saya ingin menambah pengalaman,” akunya usai tes wawancara.
Warga kraksaan wetan ini melamar untuk menjadi petugas karena ingin memperoleh informasi dan membuka koneksi supaya lebih mudah dalam mencari pekerjaan. “Sekalian untuk membuka koneksi mencari kerja,” akunya.
Wafi mengaku berminat ikut melamar sebagai petugas sensus ekonomi di Probolinggo bukan disebabkan gaji besar yang akan diterimanya. “Kalau masalah salary bukan, Saya gak mikir salarynya, hanya mengasah pengalaman,
wafi menandaskan, dirinya cukup optimis bisa menjadi petugas sensus ekonomi di Probolinggo. Apalagi, Ia memiliki pengalaman semasa menjadi mahasiswa. “Saya sudah pengalaman di kampus, waktu kuliah ada survey semacam ini,” pungkasnya.
0 komentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment