Hijrah ke KraksaanSetelah 43 Tahun
Kalau dihitung, sejak
tahun pertama bupati probolinggo periode 1968-1973, perjuangan Pemerintah
Kabupaten Probolinggo ke Kota Kecamatan Kraksaan sudah 43 tahun. Empat dekade
atau empat generasi perjuangan itu belum membuahkan hasil.
Dari bupati kebupati
berikutnya, lalu pemerintah Kabupaten Probolinggo silih berganti tiap lima atau
sepuluh tahun, perjuangan untuk hijrah ibu kota ke Kraksaan gagal. Pemerintah pusat
tidak merestui pusat pemerintahan Kabupaten Probolinggo diboyong ke kota kecamatan
yang berjarak lebih dari 10 km ke arah timur Kota Probolinggo itu.
Baru pada periode
pemerintahan Bupati Hasan Aminuddin ikhtiar hijrah ibu kota ke Kraksaan tersebut terwujud.
Tanpa mengecilkan makna
dan ikhtiar tanpa lelah bupati-bupati kabupaten probolinggo sebelumnya,
keberhasilan Hasan Aminuddin mengegolkan kraksaan sebagai ibukota pemerintaha
merupakan salah satu prestasi besar yang patut dicatat dalam sejarah
perkembangan kabupaten Probolinggo, diharapkan pelayanan publik ke depan
menjadi lebih baik. Lebih dekat dan lebih mudah dijangkau.
“Semoga kepindahan ibu
kota ke Kraksaan dapat meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan,
memudahkan pelayanan publik, mempercepat pembangunan ekonomi, dan mempercepat
kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Probolinggo,” kata Hasan Aminuddin.
Keberhasilan
meng-hijrah-kan ibu kota ke kraksaan merupakan prestasi Hasan yang patut
diapresiasi.”baru pada periode Hasan berhasil,” papar Budiono, mantan anggota
DPRD Kabupaten Probolinggo dari kraksaan yang turut menjadi pemprakasa berbagai
seminar tentang pemindahan ibu kota Kabupaten Probolingo, (*)
Sudah layak dan Sepantasnya Hasan Aminuddin Go Grahadi Jawatimur
Sudah layak dan Sepantasnya Hasan Aminuddin Go Grahadi Jawatimur
0 komentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment