Sebagai pemimpin yang merakyat dan amanah khalifah Umar
Bin Khattab sering melakukan perjalanan In Cognito (peninjauan mendadak tanpa
protokoler dan pengawalan) sampai kepelosok-pelosok desa diwilayah kekuasaan
Islam. Dalam perjalanan itu khalifah Umar melakukan penyamaran dan tanpa
pengawalan sehingga tidak dikenali oleh rakyatnya dengan tujuan untuk memantau
sejauh mana kepemimpinannya telah membawa manfaat untuk kesejahteraan rakyatnya
serta sejauh mana rakyatnya mematuhi dan mengamalkan ajaran-ajaran yang telah
ditinggalkan oleh Rasullah Muhammad SAW.
![]() |
SEBENARNYA DIMANA ALLAH |
Ditatap wajah khalifah Umar tadi dengan tajam,
penggembala tadi tidak tahu bahwa orang yang “Merayu” agar dia menjual satu
kambing gembalaannya itu sebenarnya adalah Amirul
Mukminin Kholifah Umar Bin Khattab, dan dengan mantap pemuda itu berkata :
“Tuan, jika majikan saya sebagai manusia dapat saya
tipu, bagaimana saya dapat menipu Allah Tuhan Yang Maha Tahu, setiap hari saya
bersembah sujud kepada-Nya, …….. Fainallah
………..! dimana Allah”. Penggembala
kambing itu terus melanjutkan perkataannya :
“Tuan ……… apakah
kau bisa menyembunyikan sesuatu dari Allah Yang Maha Alim dan Maha Khabir, yang
mendengar langkah semut hitam dimalam gelap gelita diatas batu hitam sekalipun
………. ?“ . Dapatkah tuan mencegah agar suatu berita walaupun sekecil biji sawi,
agar berita itu tidak sampai kepada Dzat Yang Maha Mendengar, walaupun berita
sebesar biji sawi itu tuan simpan rapat-rapat didalam batu hitam yang sangat
keras sekalipun ……..?
Ingatlah tuan akan firman Allah SWT :
Surat
Asy’-Syu’araa ayat 217-219 :
وَتَوَكَّلْ
عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (217) الَّذِي يَرَاكَ حِينَ
تَقُومُ (218) وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ (219)
Artinya : “Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha
Perkasa lagi Maha Penyayang,
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sholat),
dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di
antara orang-orang yang sujud.
Surat Al-Mukmin ayat 19
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
Artinya : “Dia
mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati”.
Surat Al-Fajr ayat 14
إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ
Artinya : “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar
mengawasi”.
(Dia senantiasa mengamati tingkahlaku semua
hamba-Nya, tidak ada yang dilupakannya lalu Ia akan memberikan balasan sesuai
apa adanya)
Bergetar hati Kholifah Umar mendengar jawaban
penggembala tadi, rakyat kecil yang hidup di dusun terpencil, sendiri ditempat
sunyi, telah memberikan jawaban yang
sangat menghunjam qolbu. Namun Kholifah
Umar menjadi puas bersyukur kehadiran Ilahi, bahwa iman dan taqwa yang
diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya telah menjiwai dan bersemayam dalam qolbu
rakyatnya sampai lapisan terbawah.
Pembaca yang budiman, seandainya para penggembala
bangsa, para pemimpin Negara, para permimpin umat serta segenap warga bangsa
ini yang mayoritas kaum muslimin bersikap dan berjiwa taqwa sebagaimana
penggembala kambing di padang pasir itu, alangkah tentram damai, sejahtera dan
bahagia dipangkuan negeri nusantara ini. Jika semua itu terjadi tidak perlu ada
lembaga super body yang bernama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ataupun
Lembaga Pengawasan lainnya, karena
setiap individu dinegeri ini dapat membedakan antara mana yang haq dan mana
yang batil. Tetapi hidup memang bukanlah potret hitam putih (apa adanya),
melainkan hidup seperti foto berwarna. Selalu terdapat jarak, selalu ada
kesenjangan antara cita-cita dengan realita, antara ajaran dan amalan, antara
das sein dan das solen antara pernyataan dan kenyataan.
Pembaca yang budiman, perjuangan hidup tidak mengenal
batas akhir kecuali maut telah datang menjemput. Untuk itu kita tinggal memilih
apakah kita akan mati dalam keadaan ridho dan diridhoi atau justru kita memilih
mati dalam keadaan dipaksa dan membawa kutukan serta sumpah serapah dari sesame
hamba Allah …Na’udzu Billahi Mindzalik …
0 komentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment